Media Center Rohul – Berdasarkan data dari Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI, Provinsi Riau termasuk 4 Provinsi di Indonesia penyumbang kasus konfirmasi mingguan dan Provinsi Penyumbang Angka Kematian Mingguan di 8 Provinsi tingkat Nasional.
Dengan mengalami lonjakan kasus konfirmasi yang signifikan sejak awal September 2020. Hal ini mendorong kontribusi penambahan kasus dari 4 provinsi itu dari 13.4% di periode 9-15 Sept 2020 menjadi 20.5% di periode 14-20 Oktober 2020.
Upaya mengatasi itu, Gubernur Riau (Gubri) Drs H. Syamsuar M.Si melakukan Rapat Koordinasi melalui Video Conference (Vicon) dengan Bupati/Walikota, Senin (26/10/2020). Sementara Pemkab Rohul dipimpin langsung Pjs Bupati Rohul Drs H. Masrul Kasmy M.Si bersama Forkompinda, Kepala OPD dan Tim Satgas Penanganan Covid-19 Rohul.
Gubri menekankan ada beberapa langkah yang akan dilakukan dalam menekan angka Covid-19 di Riau, diantaranya target penanganan di Hulu dalam rangka Penurunan penambahan Kasus Harian, seperti Strategi I yang dilakukan untuk Perubahan Perilaku dan Deteksi Awal Penyebaran Covid-19.
“Kita mendorong perilaku masyarakat yang mematuhi protokol kesehatan melalui Kampanye protokol kesehatan secara sistematis di masyarakat yang melibatkan berbagai kalangan. Kemudian Operasi yustisi untuk menegakkan disiplin protokol kesehatan serta Mendorong strategi testing dan tracing yang tepat sasaran,” ujar Gubri
Kemudian Strategi ke II, Lanjut Gubri untuk Pembangunan Pusat-Pusat Karantina dan Isolasi, dengan menyiapkan Fasilitas karantina terpusat disediakan untuk pasien asymptomatic dan ringan, sehingga RS tidak penuh dan mencegah penularan dalam keluarga.
“Setiap kota yang memiliki jumlah kasus positif tinggi agar menyediakan fasilitas isolasi terpusat yang dilengkapi dengan fasilitas kesehatan yang memadai untuk penanganan pasien OTG dan gejala ringan,” tambah Gubri
Lanjut Gubri, Sementara Target Hilir untuk Peningkatan Recovery Rate dan Penurunan Angka Kematian, dengan melaksanakan Strategi III yakni Manajemen Perawatan Covid-19 seperti menerapkan protokol standar terapi penanganan pasien.
“Kemenkes sudah menyusun bersama 5 organisasi profesi dan tim RS BUMN dan memastikan setiap RS rujukan memiliki bed capacity, medical supplies dan equipment yang memadai untuk menjalankan protokol tersebut,” tegas Syamsuar
Syamsuar kembali mengimbau Satgas Covid-19 kabupaten/kota yang berbatasan langsung dengan provinsi tetangga untuk kembali mengaktifkan pos cek poin di perbatasan.
“Kita sudah persiapkan itu bersama dengan kabupaten/kota tentang kewajiban rafid tes bagi yang keluar atau yang masuk akan ada petugas kesehatan disana," katanya
Giliran Pemkab Rohul menyampaikan perkembangan Penanganan Covid-19, Pjs Bupati Rohul Masrul Kasmy menyampaikan penanganan Covid-19 Rohul. Tim Satgas Penanganan Covid-19 Rohul telah menyiapkan ruang isolasi untuk pasien Covid-19 tanpa gejala.
"Pemkab Rohul siap mendukung strategi dan langkah-langkah dari Pemprov Riau dalam upaya menekan penularan Covid-19 di Riau, khususnya di Kabupaten Rokan Hulu," ujarnya
“Kita tidak masuk entry cek poin, karena banyak aktivitas masyarakat yang sudah ada dari dulu, hanya kebetulan batas antar Provinsi sehingga membuat hubungan itu terpecah karena berurusan administrasi wilayah,” kata Masrul
“Selain itu sebenarnya masyarakat sering berhubungan, kalau itu dipaksakan banyak kerepotan, misalnya persoalan mereka harus di Swab, padahal orang dia sama juga, hanya kebetulan batasnya saja pemisah,” tambah Masrul Kasmy
Terkait ruang Isolasi Mandiri, Masrul Kasmy juga mengaku telah melaporkan ke Gubri, karena Rohul terdiri dari 16 Kecamatan, terbagi dalam 3 kawasan, Rokan Kiri, Rokan Tengah dan Rokan Kanan, agar bisa tercover dalam pelayanan Covid-19, karena sebaran di 16 Kecamatan harus dilayani.
“Untuk Kecamatan Rambah harus ada ruang Isolasi Mandiri, kemudian Rokan Hulu bagian kiri kemarin sudah kita siapkan klinik Medikal Estu Ujung Batu, Kemudian Rokan Kanan tadi kami dapat laporan dari staf akan disiapkan di Tambusai bekas RS milik PT Torganda, dalam minggu ini fasilitas kita siapkan,” ujarnya
Meski belum mendapat kerjasama dengan pihak Hotel, Masrul meminta kepada Tim Satgas mencari Ruang Isolasi alternatif dengan memanfaatkan fasilitas milik pemerintah, seperti asrama BPBD, Gedung Pemerintah yang bisa digunakan, artinya walaupun kondisinya terbatas dan sesuai standar itu lebih baik dari pada Pasien dirawat di Rumah.(Hen/MC/Kominfo)
Privacy : Untuk Mengutip Segala Artikel Yang ada Website Resmi Media Center Rokan Hulu Diharapkan Untuk Mencantumkan Link Sumber. Terimakasih