Mendagri Dukung Penuh Transformasi Digital, Menkominfo: 2022 Semua Desa Telah Terjangkau Jaringan 4G

MEDIA CENTER ROHUL- Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Rokan Hulu Drs. Yusmar, M.Si mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rekernas) akselerasi transformasi digital pengembangan SDM melalui program literasi digital secara virtual di Ruang Kerjanya di Kantor Kominfo Kabupaten Rokan Hulu Rabu, (24/2/2021).

Pada pelaksanaan Rakernas ini Menteri Dalam Negeri yang diwakili PLh.Dirjend Bangda Kemendagri Sri Purwaningsih, SH, MAP secara Virtual menyampaikan bahwa
Kemendagri mendukung penuh pelaksanaan transformasi digital, Hal ini terlihat dalam arah dan sasaran program Ditjen Bangda Kemendagri sebagai mana di gariskan Perpres nomor 11 tahun 2015 dan Permendagri Nomor 43 Tahun 2015, dalam prioritas poin pembinaan dalam penguatan informasi Daerah ( Pasal 391 - 394).

Rakernas secara Virtual ini juga diikuti Gubernur, Bupati/Walikota dan Diskominfo Provinsi serta Kabupaten/Kota se Indonesia.

Dirjend Bangda menambahkan, transformasi digital ini, juga harus di dukung oleh Pemda sesuai dengan kewenangan urusan Pemerintah Konkuren, sebagai mana termuat dalam UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, lampiran poin P, pembagian urusan bidang Kominfo, yang meliputi :

1. Pengelolaan e-government lingkup Pemda,
2. Pengelolaan nama domain yang telah di tetapkan oleh Pemerintah Pusat dan sub domain di lingkup Pemda,
3. Pengelolaab Informasi dan komunikasi Publik Pemda.

Kemudian di jabarkan dalam PM Kominfo Nomor 8 tahun 2019 tentang penyelenggaraan urusan pemerintah konkuren bidang komunikasi dan informatika yang meliputi sub-urusan
1. Aptika (aplikasi tehnologi informatika) yang mendukung implementasi SPBE ( Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) dan urusan IKP (Informasi Komunikasi Publik) berupa Even daerah, isu menarik  dan penanganan hoaks.

Selanjutnya juga di perjelas dengan Permendagri No 90 tahun 2019 tentang klasifikasi, kodefikasi dan nomenklatur perencanaan pembangunan dan keuangan Daerah bidang Kominfo, yaitu : Penyelenggaraan sistem jaringan intra Pemda,

2. Pengembangan aplikasi dan proses Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE),
3. Pengembangan dan pengelolaan ekosistem Provinsi Cerdas dan Kab/kota cerdas,
4. Monitoring opini dan aspirasi public,
5. Pengelolaan Media Komunikasi Publik,
6. Pelayanan informasi Publik dan
7. Kemitraan dengan pemangku kepentingan.

Pada pelaksanaan rapat secara virtual ini, Menteri Komunikasi dan Informasi RI, Johnny G.Plate, menyampaikan pemerintah telah mengambil inisiasi besar di berbagai lini.

"Kita menyaksikan beragam pelayanan publik berbasis elektronik seperti peningkatan pelaku usaha daring serta kemunculan berbagai aplikasi digital untuk memudahkan kehidupan atau keseharian kita" ujarnya

"Situasi pandemi justru semakin mendorong pemerintah global dan pemerintah Nasional Indonesia untuk melakukan reformasi sektor digital secara lebih agresif, lebih komprehensif untuk mewujudkan prakarsa besar kita," terangnya.

Dirinya menambahkan, bahwa upaya ini juga mendorong perluasan akses kebermanfaatan teknologi agar dapat di rasakan secara nyata oleh seluruh lapisan masyarakat dan golongan masyarakat yang tersebar di seluruh pelosok tanah air tanpa terkecuali.

"Sejalan dengan arahan bapak Presiden, inisiasi transformasi digital Indonesia diupayakan secara simultan di 4 sektor strategis yaitu infrastruktur digital, pemerintahan digital, ekonomi digital dan masyarakat digital", jelasnya.

Johnny G.Plate, menyajikan data, bahwa dari 83 ribu Desa/Kelurahan, 12.548 Desa masih Black Spot. Sementara Menteri Kominfo mengatakan pada tahun 2022 layanan 4G di targetkan telah masuk ke seluruh Desa.

Usai mengikuti Rakernas, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Rokan Hulu Drs.Yusmar, M.Si ketika diminta tanggapan nya mengatakan, menyambut baik dan positif sesuai dengan perkembangan teknologi dan peradaban dewasa ini.

"Kita akan berusaha maksimal mengambil peluang yang ada untuk Kabupaten Rokan Hulu memasuki era di gital untuk Rokan Hulu lebih maju" ungkapnya

Yusmar menambahkan,  sebagai gambaran untuk Kabupaten Rokan Hulu, berdasarkan usulan Desa terdapat 25 sampai 30 Desa atau 17 sampai 20% Desa di Rokan Hulu, masih belum terjangkau sinyal telekomunikasi atau Black Spot.

"Hal ini telah kita usulkan melalui Pak Bupati, mudah mudahan dalam waktu dekat akan terealisasi" tutup Yusmar saat diwawancarai Diruang kerjanya. ( MCDiskominforohul/JK)


Privacy : Untuk Mengutip Segala Artikel Yang ada Website Resmi Media Center Rokan Hulu Diharapkan Untuk Mencantumkan Link Sumber. Terimakasih

Post Terkait

Comments