Disiplin dan Rasa Takut Masyarakat Menurun, Rohul Dinyatakan Zona Merah Kabupaten Covid-19 Pertama Kali, Ketua Tim Ahli Covid Zuldi Nyatakan Kurang Tenaga untuk ICU

MEDIA CENTER ROHUL– Nama Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) pernah disebut Presiden Jokowi di Istana Negara yang merupakan Kabupaten terbaik ke 5 dengan Insiden kasus terendah Covid-19 se Indonesia.

Namun karena rendahnya kesadaran dan disiplin masyarakat dalam mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes), Kabupaten Rohul untuk pertama kalinya masuk Zona Merah Covid-19 daerah berisiko tinggi penularan Covid-19.

Berdasarkan data dari Tim Satgas Penanganan Covid-19 Rohul per 30 April 2021, Kasus Baru terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 21 orang, kasus sembuh 15 orang dan zero kasus meninggal.

Sementara yang dirawat di RSUD Rohul 11 Orang, RS Awal Bross Ujung Batu 16 Orang, RS Santa Maria 1 orang, RS Azzahra 6 orang, RS Surya Insani 2 orang, RS Santa Maria 1 orang, RS Syafira 4 orang,

Kemudian RS Eka Hospital 1 orang, RS Ibnu Sina 1 Orang, RS Arifin Achamad 6 orang, RS Awal Bross Panam 4 orang, RS Awal Bros Sudirman 2 orang, RS Tandun 17 orang, total 81 orang, Kemudian Isolasi Mandiri 261 orang

Ketua Tim Satgas Penanganan Covid-19 melalui Tim Ahli Penanganan Covid-19 Rohul dr Zuldi Afki Sp.P saat dikonfirmasi, Sabtu (1/5/2021) mengatakan masuknya Kabupaten Rohul Zona Merah penularan Covid-19, karena orang tidak ada rasa takut lagi dengan penularan Corona serta mengabaikan Prokes Covid-19.

“Di Riau, Rohul masuk Zona Merah Covid-19, karena masyarakat kita tidak disiplin lagi dan mengabaikan Prokes. Dulu masa awal-awal Pandemi kasus sedikit karena orang takutnya luar biasa, tapi kalau sekarang kasus justru banyak, ketakutan masyarakat tidak ada lagi,” kata dr Zuldi

Ia berharap muaranya nanti tidak ke rumah sakit, karena RS rujukan keterbatasan Tenaga Kesehatan, tempat/ruangan dan oksigen untuk pasien, sehingga hal itu perlu dilakukan pembatasan masyarakat ini untuk berkerumun, menjaga jarak dan menerapkan Prokes.

“Rumah Sakit Rujukan penanganan Covid-19 Rohul kita belum punya ICU Spesifik untuk penanganan itu, alat-alat sudah ada, tenaganya tidak cukup untuk ICU, jadi penyakit gejala berat dan kritis tidak bisa ditangani disini terpaksa kita rujuk, itu kendala fasilitas saat ini,” terang Zuldi

Jelas Zuldi, 4 RS Rujukan penanganan Covid-19 tidak ada punya ruang ICU khusus Covid-19. Namun, Ruang tekanan negatif saat ini ada tapi belum jelas kegunaannya, jika memang tekanan negatif tapi belum pernah diukur secara pasti tekanannya.

“Jadi ruangan tekanan negatif itu belum diukur, negatifnya itu berapa, apakah layak atau ndak, tidak jelas itu sekarang. Kami tenaga kesehatan kalau dirawat pasien disitu beresiko juga. Secara teknis tekanannya belum disesuaikan dan belum terstandarisasi,” katanya

Untuk penanganan Pasien Covid-19, Ketua IDI Rohul ini menjelaskan peralatan dan APD untuk menangani pasien sudah lengkap. Ia mengaku RS Rujukan Covid-19 khususnya RSUD Rohul akan menyiapkan secepatnya ruangan yang representatif untuk penanganan pasien gawat darurat, dengan harapan tidak semua pasien di Rujuk dan bisa dilakukan penanganan dan perawatan dengan fasilitas yang memadai.

“Fasilitasnya termasuk seperti ventilator, High Flow Nasal Cannula harus tersedia. Insyaallah sudah tersedia di RSUD kita, cuma ruangannya yang perlu direnovasi terkait ruangan tekanan negatif, sehingga kita bisa bekerja dengan nyaman,” jelasnya.

Ia berharap seluruh stakeholder harusnya satu visi dalam penanganan Covid-19, baik dari Pemprov dan Pemkab begitu juga dengan organisasi profesi yang melayani pasien.

“Jadi kita berharap perketat lagi Prokesnya. Sekarang orang makin berani untuk berkerumun dan abaikan Prokes. Jadi pembatasan sosial itu penting lagi untuk di Rohul ini karena kita sudah masuk ke zona merah,” pungkasya. (MCDiskominforohul/Hen)


Privacy : Untuk Mengutip Segala Artikel Yang ada Website Resmi Media Center Rokan Hulu Diharapkan Untuk Mencantumkan Link Sumber. Terimakasih

Post Terkait

Comments