Masuki Musim Kemarau, Bupati H. Sukiman Imbau Masyarakat dan Korporasi Tidak Membuka Lahan dengan Cara Membakar

MEDIA CENTER ROHUL – Memasuki musim kemarau tahun ini, sejumlah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) sudah mulai terjadi. Seperti pada Rabu (21/7/2021) lalu, lebih kurang 50 Hektar Hutan Lindung Kawasan Bukit Suligi terbakar di Desa Kumain, Kecamatan Tandun.

Agar kejadian kebakaran hutan dan lahan tidak terjadi lagi di Rohul, Bupati Rohul H. Sukiman menekankan kepada Camat dan unsur pimpinan Kecamatan turun kelapangan memberikan edukasi dan sossialisasi kepada Korporasi dan Masyarakat agar membuka lahan dengan cara tidak membakar.

“Musim kemarau sudah mulai, saya minta kepada Camat, Danrmil, Kapolsek dan Kepala Desa untuk mencegah masyarakat maupun korporasi yang membuka lahan dengan cara membakar lahan,” tegas Bupati Sukiman, saat memimpin Rakor PPKM Level III bersama Forkompinda dan Camat, Selasa (27/7/2021) sore.

Apa yang sudah terjadi kebakaran hutan dan lahan di Kecamatan Tandun, diharapkan Bupati Sukiman sebagai evaluasi dan pembelajaran bagi seluruh pihak. Karena impac dari membakar hutan dan lahan ini memiliki konsekuensi hukum sesuai aturan yang berlaku.

“Membakar hutan dan lahan ini ada konsekuensi hukumnya, seperti yang di Tandun sudah berapa orang yang ditahan, jadi ini sebagai bahan koreksi dan penilaian bagi kita semua serta sebagai warning bagi kita semua, agar tidak ada yang membuka lahan dan hutan dengan cara membakar,” tegas Sukiman

Mantan Dandim Inhil ini meminta kepada Camat Tandun dan seluruh Camat di Rohul agar selalu mensosialisasikan kepada masyarakat tidak membakar lahan. Khususnya daerah yang rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di seperti di Bonai Darussalam, Pendalian IV Koto dan Rokan IV Koto.

“Karenan musim kemarau sudah mulai dan ada muncul beberapa titik api di Rohul, para Camat, Kades TNI Polri serta Perusahan agar melaksnanakan pemantauan. Kita tidak melarang masyarakat dan perusahaan membuka lahan, tetapi jangan dengan cara membakar hutan. Karena dapat merugikan orang banyak dan merusak eksosistem hutan,” ujarnya

Adanya kebakaran lahan yang terjadi belakangan ini, sangat disayangkan oleh orang nomor satu di Kabupaten Rohul ini. Menurutnya, selain merusak ekosistem hutan, dampak buruk dari pembakaran hutan dan lahan juga menganggu polusi udara.

Dalam upaya untuk mengatasi Karhutla, Bupati Sukiman mengaku pentingnya edukasi kepada masyarakat. Seperti salah satunya yang telah dibentuk seperti masyarakat peduli api dan Tim Reaksi Cepat.

Melalui wadah tersebut masyarakat akan mengerti bahaya Karhutla dan upaya untuk mencegahnya. Selain itu koordinasi bersama dengan seluruh Stakeholder terkait, Wadah ini diharapkan akan terus memberikan pemahaman kepada masyarakat lainnya. (MCDiskominforohul/Hen)


Privacy : Untuk Mengutip Segala Artikel Yang ada Website Resmi Media Center Rokan Hulu Diharapkan Untuk Mencantumkan Link Sumber. Terimakasih

Post Terkait

Comments