Pemkab Rokan Hulu Melalui Dinas Sosial P3A Gelar Sosialisasi Pembentukan Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah

MEDIA CENTER ROHUL- Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menggelar Sosialisasi Pembentukan Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) di Aula lantai 3 Kantor Bupati Rokan Hulu, selasa (22/03/2023).

Sosialisasi tersebut dibuka oleh Kepala Bappeda Kabupaten Rokan Hulu, Drs. Yusmar, M.Si mewakili Bupati Rokan Hulu, didampingi Kepala Dinas Sosial P3A H. Damri Poti, S.Sos, M.AP. P3A yang pada kesempatan tersebut diwakili April Liyadi, S.E, M.Si Sekretaris Dinsos P3A dan Kabid Pemberdayaan Perempuan Sosial Dinsos P3A Puji Lestari, S.KM, M.KM, dengan menghadirkan Narasumber Ketua TP2GD Provinsi Riau Prof. H. Suwardi, MS, Maestro Seni dan Budaya Datuk Taslim, dan Budayawan Rokan Hulu Junaidi Syam atau yang lebih dikenal dengan nama “Jon Kobet”.

Sebagai Pengantar dalam acara tersebut, Drs. Yusmar, M.Si Menyambut baik inisiasi pembentukan Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Kabupaten Rokan Hulu, dan berkaitan dengan perlunya identitas daerah yg memang diangkat dr nilai nilai sejarah dan budaya setempat.

“ Rokan Hulu adalah daerah yg bersifat khusus, karena identitas utamanya berasal dari 3 daerah, Melayu, Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Kabupaten lain biasanya hanya punya satu dominasi budaya, sedangkan di rohul tidak, bukti nya ada napihuta (7 kampung), yg berkampung di Rokan hulu”

“ Kemudian Rohul terdiri dr 5 luhak, tandun dan kabun ketika itu diserahkan oleh Sultan Siak kepada Raja Rokan Tua. Kemungkinan ada 3 yg dapat kita usulkan sbg Pahlawan Nasional, Sultan Zainal Abidin dan tengku elyas, serta syeikh abdul wahab rokan dari Rantau Binuang Sakti, beliau mewariskan kepada kita sebuah wasiat yg dikenal dg wasiat 44.”

Dalam acara tersebut mantan Kadis Pariwisata dan Kadiskominfo ini menyampaikan Terima kasih pada semua pihak yg sudah me mediasi dan memfasilitasi kegiatan ini.

“Semoga moment ini dapat melahirkan tokoh tokoh berskala nasional dr rokan hulu,” ujarnya sebagai penutup sambutannya.

Prof. H. Suwardi, MS dalam paparannya mengungkapkan bahwa, urgensi dibentuknya Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) adalah bertujuan untuk 1). Tersosialisasikannya prosedur pengusulan Tokoh & Pejuang Daerah Riau serta Calon Pahlawan Nasional, 2). Terbentuknya Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah Kab/Kota se Provinsi Riau, 3). Tergalinya Potensi Sejarah akan Tokoh dan Pejuang Daerah dari Kab/Kota se Provinsi Riau sebagai cikal bakal calon pahlawan nasional.

“sejak tahun 2016 sampai dengan 2022 Pemerintah Provinsi Riau Setiap Tahunnya Bertepatan dengan HUT Riau telah menetapkan Tokoh dan Pejuang Daerah Riau Sebagai Cikal Bakal Calon Pahlawan Nasional sebanyak 92 0rang, 7 (tujuh) orang diantaranya adalah putera-puteri terbaik kusuma bangsa yang berasal dari Kabupaten Rokan Hulu”. ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut Maestro Budaya Rokan Hulu, Datuk Taslim dalam bahasa melayu Rokan Hulu menyampaikan pentingnya generasi muda menjaga keberlangsungan dan kelestarian adat istiadat dan budaya daerah, serta jangan pernah melupakan sejarah.

“Sejarah itu biasanya lapuk di galian, pusako lah banyak hilang di kemosan, marilah kita sama melaksanakan, karena barang ini adalah barang lama. Secara kebiasaan dan budaya di lima luhak, insya Allah banyak yg patut kita perhitungkan dan kita angkat. Sama sama kita mengerjakan nya untuk persatuan dan kesatuan kita di lima luhak.

Klo adat Melayu ada 4. 1. Adat yg sebenar adat 2 adat yg teradatkan 3 adat muu adat. Sepakat dan bersama sama kita betul-betul mengkaji, kandas kilangan ke pemudi ek barulah dapat intisari nya. Bukan untuk kebangga banggakan, tapi permasalahan dan pengetahuan ini perlu diketahui bersama. Jangan sampai hilang begitu saja. Agar anak cucu kemenakan dapat mengambil hikmah dan manfaatnya.” Ujar beliau Datuk Taslim yg juga dikenal sebagai 1 dari 7 orang maestro budaya di Indonesia.

Sementara itu Junaidi Syam, sedikit mempertanyakan perihal gagalnya proses pengajuan gelar pahlawan Sultan Zainal Abidin di waktu lalu. “Ada masalah dokumen pengajuan pahlawan nasional zainal abidin. Ada dokumen dalam resume tapi tak ada di arsip nasional. Jika kita mendapatkan dokumen tersebut diharapkan nanti ada peluang pengajuan sbg Pahlawan Nasional”. Ungkap “Jon Kobet”.

Sebagai penutup Plt. Kaban Kesbangpol menambahkan bahwa Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan diberikan dengan tujuan menghargai jasa setiap orang yang telah mendarmabaktikan diri dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Serta menumbuh kembangkan semangat kepahlawanan, kepatriotan, dan kejuangan setiap orang untuk kemajuan dan kejayaan bangsa dan negara.

“Kami selaku Plt. Kaban Kesbangpol sekaligus wakil sekretaris Dewan Juang 45 Kab. Rokan Hulu, mendukung terbentuknya TP2GD dan berharap kedepan, Insya Allah dapat muncul kembali Pahlawan Nasional dari Kabupaten Rokan Hulu.” ujar Irvandri menutup sesi dialog acar tersebut.

Selain Kaban Kesbangpol Irvandri, S.Sos, M.IP, kegiatan sosialisasi ini juga diikuti oleh Plt. Kabid IKP Diskominfo Rudy Fadrial, Ketua PWI Amin Syukri, Aflahul Khairi, S.Si gelar Dt. Paduko Sindoro,beberapa tokoh masyarakat dan akademisi diantaranya Rektor UPP, STKIP Rokania, dan STAI Tuanku Tambusai. (MC Diskominfo)


Privacy : Untuk Mengutip Segala Artikel Yang ada Website Resmi Media Center Rokan Hulu Diharapkan Untuk Mencantumkan Link Sumber. Terimakasih

Post Terkait

Comments