KSP Jenderal TNI Purn Dr.Moeldoko: Menangani Covid Terapkan 4 Sehat 5 Sempurna

MEDIA CENTER ROHUL- Meningkatkan Pola Komunikasi Pemerintah yang Efektif di Era Digital untuk menjadi Kunci Utama dalam membina dan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap wabah Covid 19.

Hermawan Kartajaya selaku Founder dan Chairman Mark Plus adakan seminar komunikasi publik di era digital bersama Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia Jenderal  TNI (Purn) Dr.Moeldoko selaku narasumber, Senin (15/06/2020). Supaya bisa kreatif dan inovatif menghadapi era New Normal.

Seminar Komunikasi Publik di Era Digital ini juga diikuti sebagai pembicara oleh Sekjen Kementerian Kominfo Rosarita Niken Widiastuti, Ketua Umum Perhumas Indonesia Agung Laksamana,  serta juga turut Ketua AMSI Wenseslaus manggut.

Diawal Seminar Saras Valendia dari Mark Plus menjelaskan hasil survey Government Roundtable yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman masyarakat terkait pengertian penerapan New Normal di Indonesia, memahami bagaimana persepsi masyarakat terkait konten komunikasi yang sampaikan pemerintah dalam penerapan new normal, serta bagaimana cara pengemasan komunikasi yang tepat untuk masyarakat terkait penerapan nilai normal.

Untuk komunikasi penerapan new normal saat ini pihak Mark Plus menemukan bahwa dari 105 responden 39% responden telah memahami apa itu new normal, kemudian 66,7% responden memilih televisi sebagai media penyebaran informasi, selanjutnya 4,7% responden menganggap pemilihan media, konten dan cara penyampaian pemerintah sudah efektif, kemudian 4.8% menganggap protokol kesehatan CHS yang diterapkan oleh pemerintah telah memberikan rasa aman dan nyaman.

Selanjutnya Saras Valendia juga menjelaskan harapan komunikasi ke depan untuk 65,7% mereka menganggap televisi menjadi pusat informasi yang efektif bagi pemerintah untuk memberikan informasi, selanjutnya 32,6% menganggap pidato pemerintah masih dianggap efektif sebagai media penyampaian pesan new normal, serta 63,1% masyarakat bersedia menginformasikan kembali melalui Instagram.

Selanjutnya selaku pembicara dan narasumber dalam seminar ini kepala staf kepresidenan Jenderal  TNI (Purn) Dr.Moeldoko menjelaskan setuju bahwa era digital itu sama dengan pra new normal adalah digital, selanjutnya nya KSP menjelaskan bahwa new Normal itu bukan back to normal hal ini yang perlu di luruskan bersama supaya tidak ada salah arti.

Moeldoko menyampaikan tentang apa kebijakan pemerintah dalam menangani covid 19 yakni adanya 3 strategi utama presiden dalam menangani covid 19 yang pertama tentang kesehatan dalam menghadapi covid-19, bahwa Pemerintah berupaya semaksimal mungkin dengan segala upaya agar tidak terlalu banyak masyarakat menjadi korban covid-19, yang kedua masyarakat harus bisa makan jangan sampai dalam hadapi covid ini masyarakat sampai menghadapi kesulitan yang berkepanjangan untuk itu pemerintah memberikan bantuan sosial dan jaring pengaman sosial yang cukup luas agar masyarakat bisa tetap hidup dan bisa makan, serta yang ketiga agar masyarakat bisa tetap berusaha khususnya para UMKM untuk itu perlu adanya stimulus di bidang perekonomian dan juga berbagai insentif yang diberikan.

Kemudian Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko menyampaikan 7 prinsip yang dilakukan dalam penanganan covid-19 yakni pertama perlunya ketenangan, kedua perlunya kolaborasi dari berbagai pihak baik komunitas pemerintah daerah, komunitas masyarakat, perguruan tinggi dan yang lainnya, ketiga perlunya dibangun berdasarkan community, Ke empat Compassion ataupun sikap-sikap kegotongroyongan,Kelima Confidence bahwa kita harus percaya apa yang kita hadapi saat ini bisa kita selesaikan, Enam Communication seperti yang kita lakukan saat sekarang ini di era digital, ke Tujuh Cash tanpa kita memiliki jumlah uang yang banyak maka bisa dipastikan kita akan kalang kabut.

Sedangkan dampak dari Covid 19 ini adalah berupa efek domino pada aspek kesehatan, social, ekonomi dan keuangan, dalam hal ini kesehatan menjadi prioritas utama akan tetapi persoalan sosial, ekonomi dan keuangan juga harus terus dibenahi.

Presiden juga memberikan 5 arahan yang konkrit dalam percepatan penanganan covid 19 yang pertama adalah prakondisi yang ketat yakni melakukan sosialisasi secara masif kepada masyarakat, kedua penentuan waktu penting sekali kalkulasinya hitungannya berdasarkan data dan fakta di lapangan, ketiga menentukan prioritas sektor atau aktivitas apa yang akan dibuka secara bertahap, keempat memperkuat konsolidasi antara Pusat dengan Daerah sampai tingkat Desa, RT dan RW, kelima melakukan evaluasi secara rutin meskipun sebuah Daerah kasus barunya sudah menurun.

Moeldoko juga meminta kepada setiap media dan pemerintah agar memberikan pemahaman kepada masyarakat apa itu sebenarnya new normal bahwa new normal itu bukan kembali ke normal melainkan new normal adalah tatanan normal baru merupakan bentuk adaptasi manusia pada masa pandemi covid-19 untuk tetap melakukan aktivitas sosial, ekonomi (produktif) namun tetap menjaga agar tidak terpapar covid 19 (aman), karena new normal ini adalah tatanan baru untuk beradaptasi dengan covid 19 adalah skenario untuk menjaga keseimbangan antara aspek kesehatan yang harus mutlak dijaga dengan aspek ekonomi, sosial yang harus tetap berjalan.

Untuk menjaga ketahanan masyarakat Moeldoko mengharapkan kolaborasi bersama pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat dan rumah tangga untuk bersatu padu membangun sebuah disiplin yang individu maupun kolektif disiplin bersama dalam merubah perilaku.

Dirinya menambahkan perlunya 4 sehat 5 sempurna seperti menggunakan masker, jaga jarak, rajin mencuci tangan, olahraga, istirahat yang cukup serta tidak panik, serta makan makanan yang bergizi.

Sedangkan dalam membangun kolaborasi tersebut pemerintah telah menempatkan pentahelix dalam penanganan covid-19, yang pertama adalah pemerintah bekerjasama dengan para akademisi, bekerja sama bersama media, dunia usaha juga diperlukan untuk bergabung bersama-sama dan kita membangun sebuah komunitas yang berguna untuk mendorong perubahan perilaku.

Hermawan Kartajaya Selaku Founder dan Chairman Mark Plus juga menanyakan kepada KSP apa yang sudah dipersiapkan pemerintah dalam menghadapi gelombang kedua jika sempat terjadi di negara Indonesia.

Terkait langkah yang akan dilakukan pemerintah jika terjadi gelombang kedua, Moeldoko menjelaskan bahwa pemerintah telah mengupayakan hal tersebut seperti tes lab yang target awalnya 10.000 saat ini menjadi 30.000 dalam satu hari, semakin bisa melakukan tes lab lebih banyak maka kita akan tahu percepatan nya seperti apa, kemudian yang kedua kita akan melakukan treasing secara intensif agar kita paham penyebarannya seperti dari siapa ke siapa dan dari mana hendak kemana, sedangkan yang ketiga adalah isolasi yang dilakukan secara ketat.(MCRohul/JK)


Privacy : Untuk Mengutip Segala Artikel Yang ada Website Resmi Media Center Rokan Hulu Diharapkan Untuk Mencantumkan Link Sumber. Terimakasih

Post Terkait

Comments