Pemerintah Rohul Optimis 2024, Stunting di Rokan Hulu dibawah 14 Persen

MEDIA CENTER ROHUL- Lokakarya Pra Rembuk Stunting untuk Penguatan pelaksanaan Rembuk Stunting dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kabupaten Rokan Hulu yang ditaja oleh Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hulu, diadakan di Rumah Dinas Bupati Rokan Hulu, Kamis (22/06/2023).

Hadir dalam acara tersebut District Manager Yayasan Cipta Nur Azizah, Perwakilan Yayasan Cipta Imran Sarimudanas, District Officer Yayasan Cipta Rahmad Ramadhan, Perwakilan Tanoto Foundation Edi Taryadi, Kadis Kesehatan Dr. Bambang Triono, Kepala DPPKB Drg. Leni Sumbari, Sekretaris Bappeda Rohul Febri Febrika, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Rohul Nana Sumpena,S.KM, Kabid Konsumsi dan keamanan pangan Mashuri Lubis, perwakilan Baznaz Rohul, beserta seluruh Perwakilan OPD Tim Percepatan Penurunan Stunting Rohul dan Perwakilan Perusahaan di Rokan Hulu.

Bupati Rokan Hulu diwakili Sekretaris Daerah Rokan Hulu Muhammad Zaki SSTP, M.Si menyampaikan Pemerintah daerah sudah berupaya dan berkomitmen untuk menurunkan angka stunting di Rokan Hulu.
usaha tersebut telah terjadi penurunan stunting yang signifikan dari tahun 2018 hingga Februari 2023 sebesar 7.3 % di Rokan Hulu.

"Dari tahun 2018 - 2023 telah terjadi penurunan stunting yaitu dari 27.3 % menjadi 20%, tentu ini perlu kita tingkatkan lagi "ujarnya

M. Zaki juga menjelaskan Kabupaten Rokan Hulu berdasarkan data RISKESDAS untuk tahun 2018 menunjukkan angka 27,3%, pada tahun 2019 menurun menjadi 24,37% , tahun 2021 mengalami kenaikan akibat dampak Covid 19 di angka 25.8%, dan di tahun 2022 berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) di 22% dan per Februari 2023 di angka 20 %.

Namun, Jelas Zaki data Dari SSGI Kementerian Kesehatan berbeda dengan data e-PPGBM dari Dinas Kesehatan. Berdasarkan data dari dinas kesehatan yang sudah dilakukan Intervensi angka Stunting di Rokan Hulu Sudah berada Di bawah 14 %.

"Berdasarkan data e-PPGBM Sebetulnya angka Stunting di Rokan Hulu sudah dibawah 14 %, namun karena kita berpatokan pada data Nasional, kita harus mensinkronkan data kita dan Intervensi yang kita lakukan dengan Perbaikan data dan Koordinasi data dengan SSGI" jelasnya.

Sekda Juga mengungkapkan dari 19 Lokus yang telah di audit oleh TPPS bersama Satgas Stunting menemukan 9 orang anak yang terkena Stunting di Rokan Hulu.

Ketua Tim Percepatan penurunan stunting (TPPS) itu juga menjelaskan Untuk mencapai target Nasional di tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu berkomitmen menurunkan angka stunting dengan mengoptimalkan sinergi, Kolaborasi dan kerjasama lintas sektor.

"Berdasarkan rencana pembangunan nasional RPJMN 2020- 2024 target Nasional capaian penurunan angka prevalensi Stunting Indoesia pada tahun 2024 di seluruh Daerah harus mencapai 14% dan kami Optimis dapat Menurunkan angka Stunting dibawah 14 % di tahun 2024" harapnya.

Kemudian, District Officer Yayasan Cipta Rahmad Ramadhan mengatakan selama ini Tanoto bersama Yayasan Cipta sudah berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu, dan berdasarkan update progress aksi tahun 2023 di web aksi Bangda Kemendagri tanggal 15 Juni 2023, Kabupaten Hulu telah menginput Master Ansit dan aksi 1 sedangkan aksi 2 sedang dalam proses penginputan Kemudian untuk aksi 3 kegiatan dalam proses persiapan.

"untuk mengoptimalkan hasil dari agenda Rembuk Stunting maka Yayasan Cipta bersama pemerintah Kabupaten Rokan Hulu dengan dukungan dari Tanoto foundation beserta mitra pendanaan lainnya, yaitu USAID, PT Amman Mineral, Yayasan Bakti Barito dan BCA melaksanakan kegiatan lokakarya pra Rembuk stunting di Rokan Hulu" jelasnya

Rahmad berharap dengan adanya lokakarya Pra Rembuk antara forum lintas sektor terutama antara pemerintah dengan perwakilan pihak penthaheliks, mengenai kontribusi dan peran untuk mendukung penurunan stunting di Kabupaten Rokan Hulu, dapat menghasil kesempatan dari pra rembuk stunting yang digunakan untuk memperkuat dan memperkaya penyiapan komitmen Rembuk Stunting di Kabupaten Rokan Hulu.

Sementara itu, Perwakilan Tanoto Foundation Edi Triyadi menyampaikan selama ini Tanoto bersama Yayasan Cipta sudah saling berkolaborasi dengan pemerintah Kabupaten Rokan Hulu dan untuk fase kedua ini Tanoto memberikan dukungan untuk mengembangkan kapasitas pemerintah maupun non pemerintah dalam percepatan penanganan Stunting.

"Menariknya, Pelan Pelan Kabupaten Rokan hulu menemukan strategi dan inovasi yang dibuktikan dari penilaian kinerja Provinsi Riau, dan sistem kerja yang dibangun sendiri oleh Rokan hulu seperti E-Strong dan E-Bangkit patut diberikan Apresiasi" jelasnya.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan kehadiran Tanoto dan yayasan Cipta memberikan dukungan kepada pemerintah di Indonesia termasuk Rokan Hulu dalam menurunkan Angka Stunting dengan Tujuan Menciptakan generasi sehat dan Cerdas menuju Indonesia Emas 2045, karena seperti yang diketahui Stunting tidak hanya berpengaruh ke Fisik tapi juga dapat menghambat perkembangan Otak anak pada 1000 hari pertama Kehidupan.

Keterlibatan Tanoto Foundation dan konsorsium , yaitu BKKBN, USAID, PT Amman Mineral, Yayasan Bakti Barito, dan BCA.

"Dengan Penanganan Stunting yang kita lakukan hari ini akan melahirkan Generasi Generasi Muda yang Unggul, cerdas dan sehat menuju Indonesia Emas 2045"ujarnya. (MCDiskominforohul/Ade)


Privacy : Untuk Mengutip Segala Artikel Yang ada Website Resmi Media Center Rokan Hulu Diharapkan Untuk Mencantumkan Link Sumber. Terimakasih

Post Terkait

Comments